Translate

Senin, 22 April 2013

Sagu di Sultra Cukup Diminati Pasaran

Produk Sagu di Sultra Cukup Diminati Pasaran By Sonya Maria on 22 Apr 2013, 21:06 A A A Related Articles Dana Bantuan Rp1 Miliar untuk Nelayan Wakatobi 2.217 Ton Beras Petani Diserap Bulog Divre Sultra Sempat Terhenti, Pembangunan Bandara Kolaka Dilanjutkan Kendari Mulai Alami Penurunan Harga Bawang (Berita Daerah - Sulawesi) Produk sagu basah dari berbagai kabupaten di Sulawesi Tenggara (Sultra) belakangan ini cukup diminati pasaran antarpulau khususnya di Pulau Jawa. Salah seorang pengusaha pembeli sagu antarpulau di Kota Kendari, Mansur Gama di Kendari, Senin, mengatakan, akhir-akhir ini kewalahan memenuhi permintaan pasar untuk kebutuhan konsumsi warga di Kota Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya. "Sebenarnya, berapapun produk sagu yang dibeli di pasaran, penjualannya tetap laris di pasaran Surabaya," kata Mansur yang juga Pimpinan UD Mujur Jaya. Ia mengatakan, setiap satu bulan pihaknya mengantarpulaukan sagu basa dari pelabuhan Kendari ke Surabaya antara 100-150 ton, atau 4-5 kontainer. Harga pembelian sagu basa pada tingkat pedagang pengumpul dibelinya antara Rp1.400-Rp1.500 per kilogram. Sedangkan harga jual setelah tiba di pasaran di Surabaya bervariasi antara Rp2.000-Rp2.200 per kilogram tergantung dari jenis dan kualitasnya. "Harga pembelian itu, di luar biaya angkut dari tempat dimana bahan baku sagu itu dibeli pada kelompok pedagang pengumpul di Kendari hingga proses muat ke pelabuhan Kota kendari. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra, H Sahibo mengatakan, perdagangan antarpulau beberapa produk hasil bumi khususnya perkebunan, hasil kehutanan dan Pertanian cukup meningkat belakangan ini. Ia mengatakan, banyaknya permintaan pasar terhadap produk hasil bumi dari Sultra itu, setelah pihak Disperindag Sultra melakukan kegiatan pasar lelang produk komoditas yang dilakukan sekali dalam 2-3 bulan. "Jadi ivent pasar lelang akhir-akhir ini bernilai sangat positif karena mempertemukan antara petani sebagai pengelola dan penghasil produk hasil bumi dengan para pedagang dan pengusaha pembeli," katanya. Kegiatan pasar lelang itu kata Sahibo, memberi peluang para petani untuk menawarkan produk berbagai hasil produksi perkebunan dan pertanian mereka secara transparan, dan sekaligus menutup keran bagi para tengkulak yang selama ini selalu mengejar keuntungan untuk pribadi mereka. (sn/EA/bd-ant) Pic:ant adimacpal@yahoo.co.id HP.081-341-825-258 HP.085-378-888-559

Tidak ada komentar:

Posting Komentar