Translate

Selasa, 16 April 2013

petani kopra di sulawesi tenggara

ANTARA News Petani Berharap Kenaikan Harga Kelapa dan Kopra Andolo (ANTARA News) - Sejumlah petani kelapa di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, berharap ada kenaikan harga kelapa dan kopra yang bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan mereka. "Harga kelapa kering yang dijual di tingkat petani, hanya dibeli para pedagang pengumpul antara Rp1.000 per biji hingga Rp1.500, itu pun kelapa kualitas terbaik," kata Jumadin, petani kelapa Kecamatan Tinaggea, Kabupaten Konsel, di Andolo, Senin. Dampak dari masih rendahnya harga kelapa selama beberapa tahun terakhir dihampir seluruh kabupaten dan kota di Sultra, menyebabkan petani kelapa ataupun petani kopra hanya bisa menikmati harga kelapanya pada musim-musin tertentu disaat permintaan tingi terhadap kopra di pasaran luar daerah sebagai daerah produsen. Harga penjualan kopra di Kabupaten Konawe Selatan dan kabupaten tetangga seperti Bombana dan Konawe, dibanding dengan pedagang yang menjual di Kota Baubau sangat jauh berbeda. Ia mencontohkan, harga kopra di pasaran Kota Baubau pernah mencapai angka Rp7.500 per kilogram, sementara di pasaran Kota Kendari yang merupakan hasil kumpulan petani dari kabupaten Konsel, Konawe dan Bombana hanya dijual pada kisaran Rp3.000-Rp3.500 per kilogram, itu pun sudah dianggap penjualan tertinggi. Perbedaan harga kelapa maupun kopra yang cukup mencolok itu di dua wilayah dalam satu provinsi itu, disebabkan karena kualitas yang dihasilkan petani setempat sangat berbeda sehingga pedagang pun mempunyai standar pembelian yang tidak bisa diintervensi oleh petani maupun pemerintah. Salah seorang kelompok petani kelapa di Konawe Selatan, Husen mengatakan, seringnya dipermaikan harga kelapa dan kopra ditingkat petani karena belum adanya wadah maupun asosiasi yang bisa menjadikan tempat berkeluh kesah bagi petani disaat dirugikan oleh pedagang maupun tengkulak. "Walapun belum ada wadah bagi kelompok petani, namun kami minta agar Dinas Perindagkop untuk melakukan pengawasan ke lapangan terutama saat para para petani melakukan transaksi penjualan kelapa dan kopra pada pedagang pengumpul secara rutin. Sebab jika tidak maka petani akan selalu dirugikan," katanya. Mereka juga minta kepada pengusaha pembeli kopra untuk tidak bermain harga, sebab walaupun bagaimana petani selalu mendapatkan imbasnya bila belum ada penetapan harga standar untuk jenis kelapa dan kopra tersebut. Konawe Selatan merupakan daerah yang memiliki wilayah perkebunan kelapa yang paling luas dibanding dengan 10 kabupaten di Sultra dengan luas areal perkebunan petani mencapai belasan ribu hektare, sementara kabupaten lainnya hanya berkisar di bawah lima ribuan hektare. (ANT). Info lebih lanjut: call: 0813-4182-5258 E-mail: raditcellular@gmail.com E-mail: adimacpal@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar