Translate
Rabu, 17 April 2013
Harga Kopra
Harga Kopra Bertahan Pada Posisi Tinggi
AddThis Social Bookmark Button
Kendari, 9/5 (SIGAP) - Harga berbagai komoditas perkebunan yang merupakan andalan di Pusat penjualan di Kota Kendari Sulawesi Tengara (Sultra), khususnya kopra selama sepekan terakhir kini bertahan pada posisi tinggi.
Di pusat penjualan hasil bumi di Kota Kendari, Senin, harga kopra saat ini mencapai Rp8.500 per kilogram yang sebelumnya hanya berkisar antara Rp5.000-Rp6.000 per kilogram.
Sejumlah pedagang pengumpul hasil bumi mengatakan, naiknya harga kopra tersebut menyusl produksi kopra yang dihasilkan para petani kebun disejumlah sentra stoknya berkurang sementara permintaan selamam beberapa pekan ini cukup tinggi.
"Dua pekan terakhir ini, jarang ditemui para petani kopra menawarkan produk kakao kepada kami," kata Jefry, pedagang pengumpul hasil bumi di Kota Kendari.
Sementara jenis komoditas andalan lainnya seperti kakao, mete dan lada belum mengalami perubahan yang berarti dan stabil seperti pada pekan sebelumnya.
Harga kakao masih pada kisaran Rp18.500 per kilogram dan mete gelondongan pada kisaran Rp9.250 per kilogram.
Menurut pedagang setempat, naiknya harga sejumlah komoditas andalan itu menyusul permintaan pasar lokal maupun untuk kebutuhan ekspor mulai meningkat.
"Memang pada pekan lalu, hujan yang turun selama beberapa hari itu, sempat memepenagruhi penuruan harga sejumlah komoditi, namun sepekan terakhir ini sudah mulai naik kembali," kata Aldi, pedagang hasil bumi lainnya.
Ia mengatakan, para pedagang kini mulai banyak yang langsung membeli di tingkat petani di sejumlah daerah sentra di Sultra. sehingga harganya pun terkadang lebih rendah dibanding dengan membeli pada tingkat pengumpul yang sudah mencari keuntungan dari petani.
Lain halnya dengan pedagang di Kabupaten Konawe Selatan, Baharudin mengatakan, secara umum harga hasil perkebunan akhir-akhir ini belum menunjukkan kenaikan yang berarti karena pedagang dari luar belum ramai yang datang membeli.
Dia menambahkan, setiap kabupaten di Sultra berbeda-beda harga penjulana hasil komoditinya. Di Kabupaten Buton dan Bombana misalnya harga kopra yang biasanya Rp6.000 per kilogram sementara di Kabupaten Konawe dan Kota Kendari ditawarkan Rp5.000 per kilogram.
Kasubdin Perdagangan Dalam Negeri Sultra, H Sahibo, mengatakan, perbedaan harga yang terjadi dipasaran merupakan hal biasa dan sudah menjadi mekanisme pasar.
"Artinya, bila kualitias yang dihasilkan para petani itu baik, maka tentu nilai jualnya pun akan mahal. begitu pula sebaliknya bila hasil yang djual itu tidak memenuhi standar pasar maka haarganya pun akan dibeli sesuai dengan mutu" katanya.
Ia menambahkan, harga komoditas andalan yang dijual di Kota Kendari dengan kabupaten lain di Sultra biasanya tidak sama karena dipengaruhi faktor kualitas.
Harga kopra misalnya, di Kendari yang saat ini sudah mencapai Rp8.500 perkilogram, lebih rendah dibanding dengan harga kopra yang ditawarkan petani di Kota Baubau yang bisa mencapai Rp9.000-Rp9.500 per kilogram.
Perberdaan harga komoditas perkebunan yang cukup mencolok itu karena pedagang pengumpul dari Surabaya langsung membeli ketingkat petani, sementara di Kota Kendari pengumpul yang membeli ke petani dengan harga yang lebih rendah lagi.
(DI JUAL KOPRA SULAWESI TENGGARA(BUTON) DALAM JUMLAH BANYAK BAGI ANDA YANG INGI MEMBELI KOPRA SULAWESI DALAM JUMLAH BANYAK HUBUNGI KAMI)
Info lebih lanjut:
call/sms: 0853-888-8559
call/sms: 0813-4182-5258
call : 0821-9083-0124
E-mail: adimacpal@yahoo.co.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar